Jumat, 11 Desember 2009

Kisah Seorang Koki Terkenal

Di Jepang, Green memulai hidupnya, orang tuanya yang bekerja sebagai ahli masak di restoran Jepang selalu banyak akalnya, untuk membuat masakkan menjadi laku terjual. Dan banyak orang yang menyukai masakannya, walaupun terkadang rasanya begitu aneh di lidah. Green panggilannya dia suka memasak dan mulai mengikuti usaha Ayahnya. Ayahnya merasa senang dengan kegemaran memasak Anaknya yang masakkan lebih enak dari pada masakan dia sendiri.

Dalam berbagai hal Green boy sangat di sukai temannya karena pintar memasak makanan. Setiap pelajaran masak-memasak selalu saja Green
yang menjadi ketuanya. Hari demi hari digunakannya untuk memasak makanan. Setiap pagi Green pergi ke sekolah sebelum itu dia selalu menyiapkan sarapannya sendiri dan menyiapkan masakan Ayahnya yang selalu bangun kesiangan dan selalu terlambat datang kerja.

Di sekolah, Green selalu di puji oleh teman dan gurunya, ia selalu bisa saja menggoda daya tarik orang lain. Dalam pelajaran di sekolah Green merupakan anak yang pintar dan di rumahnya dia juga rajin belajar. Setelah pulang dari sekolahnya Green pergi ke tempat ayahnya bekerja untuk membantunya dan juga untuk mengetahui masakkan apa lagi yang di masak Ayahnya sekalian belajar memasak dengan Ayahnya.

Setelah lulus SLTA Green Boy masuk sekolah jurusan Tata boga yang merupakan kegemarannya dalam bidang masak-memasak. Ternyata banyak juga di Jepang orang yang pintar memasak, yang merupakan saingan Green. Setiap hari dia berusaha untuk mengalahkan teman-temannya, sampai akhirnya berpisah, karena telah lulus UMPTN jurusan tata boga. Banyak teman-temannya yang menjadi Ahli masak terkenal sedangkan Green hanya melanjutkan usaha Ayahnya saja. Ayahnya yang semakin lama semakin tua usianya dan akhirnya meninggal dunia. Hati Green menjadi sakit akibat Kematian Ayahnya. Green hidupnya sendirian.

Pada suatu hari Green melihat brosur di jalanan yang isinya akan diadakannya pertandingan masak di Jepang. Green bergegas mendaftar ikut pertandingan. Setiap hari dia berlatih memasak dan setiap kali dia memasak rasanya berlainan. Ia sekarang sudah mengetahui cara memasak makanan agar rasanya menjadi enak dimakan dan mengandung banyak Vitamin. Pada saat hari pertandingan tiba, jantung Green berdedak keras takut tidak dapat memenangkan pertandingan dan membuat nama Ayahnya yang telah almarhum tidak dikenang orang lagi dikalangan masyarakat Jepang.

Orang-orang pada bertepuk tangan semua, ahli masak yang mengikuti lomba mulai memasak termasuk juga Green. Dalam pertandingan Green menjadi orang yang hebat karena dia selalu menunjukkan gaya masaknya yang begitu bagus dengan garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan dia menunjukkan cara masak dengan cepat. Dengan cepat Green menyelesaikan masakannya dan waktu perlombaan habis “teeeeeeeeeeet”.
“Pertandingan selesai, dewan juri diharapkan untuk mencicipi makanan para peserta lomba”. Semua orang yang menonton atau yang mengikuti lomba terdiam melihat cara mencicipi makanan yang lahap sekali seperti orang tidak makan satu bulan, semua masakkan rasanya enak semuanya dewan juri kembali berdiskusi. Dilihat dari segi gizi Green menang, dilihat dari segi menata makanan Green menang, dilihat dari segi rasa makanan Greenlah yang paling unggul.

Saat pengumuman pemenang tiba, jantung Green berdebar dengan kencang, di hatinya dia berkata “Apakah saya akan menang ?”. Komentator segera mengumumkan pemenangnya “Yang memenangkan pertandingan memasak kali ini adalah Green Boy dari Jepang, penonton bersorak riang. Kepada Green boy diharapkan untuk maju ke panggung untuk penyerahan hadiah.

Green boy sangat senang akhirnya cita-citanya untuk jadi ahli masak terkenal sudah menjadi kenyataan, Green Boy berkata “Ayahku pasti akan senang apabila dia melihat aku berhasil dalam cita-citaku ini dan tidaklah siasia aku disekolahkan di sekolah jurusan Tata Boga”. Penonton semuanya terharu mendengar ucapan Green.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar